Sabtu, 14 Januari 2017

Teater

Pengertian Seni Teater  Teater berasal dari bahasa Yunani “theatron” (bahasa Inggrisnya: Seeing Place) yang artinya “Gedung Pertunjukan”. Namun seiring perkembangan seni, teater didefinisikan secara luas sebagai sebuah pertunjukan drama yang dipentaskan dihadapan banyak orang.

Lebih spesifik lagi, teater merupakan seni drama yang merupakan penampilan perilaku manusia dengan gerak, tari, dan nyanyian yang disajikan dengan dialog serta akting pemainnya. Bila dirangkum dalam satu kata, maka teater adalah pertunjukan, jadi segala macam pertunjukan bisa dimasukkan dalam kategori teater. Pada dasarnya yang disebut teater haruslah mengandung ciri berikut ini:

Unsur-unsur Seni Teater

Sebuah pertujukan dikatakan teater bila memenuhi unsur-unsur dari teater. Unsur-unsur teater tersebut terbagi menjadi dua, yakni unsur internal dan juga unsur eksternal.

1. Unsur Internal Teater

Unsur internal teater merupakan unsur utama yang berasal dari dalam teater itu sendiri. Jika tidak ada unsur utama tersebut, maka tidak akan ada pertunjukan. Unsur-unsur tersebut meliputi:
  • Aktor

    Aktor merupakan pemeran utama dalam pementasan teater. Tugas seorang aktor dalam teater adalah menyampaikan jalannya cerita melalui ekspresi, gerak dan suara.
  • Naskah

    Naskah dalam seni teater disebut lakon atau arahan peran. Dimana dalam teater naskah merupakan panduan jalannya cerita bagi aktor dan sutradara dalam pementasan teater.
  • Pentas

    Pentas adalah salah satu unsur yang bisa dinikmati oleh penonton dan orang banyak. Pementasan merupakan sebuah pertunjukan yang menyajikan estetika dari gerak, suara, ekspresi, setting, dalam sebuah cerita atau drama.
  • Sutradara

    Sutradara adalah orang yang bertugas mengarahkan semua unsur dalam seni teater. Tanggugjawabnya meliputi; mengarahkan aktor, membedah naskah dan memunculkan ide-ide menganai pentas teater.
  • Kostum

    Kostum merupakan unsur penunjang untuk aktor dalam pementasan teater. Kostum yang tepat dapat membuat watak sang aktor terkesan mirip dengan perwatakan yang dibawakannya.

2. Unsur Eksternal Teater

Unsur eksternal teater merupakan unsur pendukung yang berasal dari luar teater. Sehingga tanpa adanya unsur pendukung ini maka pertunjukan tidak akan bisa berjalan sukses. Unsur-unsur tersebut meliputi:
  • Staf Produksi

    Staf produksi adalah orang-orang yang berada dibalik layar yang mendukung jalannya pementasan. Staf produksi dimulai dari manager tingkat produser atau pimpinan produksi sampai staf-sataf dibawahnya. Tugas masing berbeda-beda sesuai posisinya.
    • Produser/ pimpinan produksi bertugas untuk mengurus produksi secara keseluruhan serta menetapkan petugas pendukung teater, anggaran biaya, program kerja, fasilitas dan lain sebagainya.
    • Derektor/ sutradara bertugas mengarahkan aktor agar sesuai dengan naskah, menjadi koordinator pelaksanaan pementasan dan sekaligus menyiapkan aktor-aktor yang akan ikut dalam pementasan.
    • Stage manager bertugas mengatur penataan panggung untuk ementasan dan membantu sutradara menentukan blocking atau efek-efek khusus.
    • Desainer bertugas untuk menyiapkan aspek-aspek endukung visual. Asek-asek tersebut meliputi setting panggung, properti pementasan, pencahayaan, kostum dan tata suara panggung.
    • Crew (Kru) bertugas sebagai pendukung dalam pementasan drama. Ada kru bagian pentas (biasanya berperan sebagai tokoh figuran), kru bagian tata lampu (mendukung pencahayaan panggug), kru bagian perlengkapan (biasanya disebut kru sarana-prasarana) dan juga kru bagian tata suara (mengatur musik dan suara pada dialog antar tokoh).
    • Coach bertugas melatih aktor sebelum pementasan. Jadi tugas coach adalah membentuk karakter tokoh dalam naskah pada diri seorang aktor teater.
    • Petugas Tata Rias / Make Up Artist bertugas membantu staf kostum untuk menghias dan memunculkan perwatakan yang mirip dengan aslinya. Sehingga pada akhirnya dapat memberikan pementasan yang berkesan bagi penonton.

Jenis-jenis Seni Teater Berdasarkan Zamannya

Jenis-jenis teater menurut zamannya dibagi menjadi tiga jenis, yaitu teater tradisional, teater modern, dan teater kontemporer. Masing-masing jenis teater tersebut mempunyai pengertian, ciri dan contoh yang berbeda-beda.

1. Seni Teater Tradisional

Seni teater tradisional adalah seni teater yang berasal dari suatu masyarakat tertentu. Teater ini tumbuh dan berkembang di dalam masyarakat tersebut. Sehingga bisa dikatakan sangat dekat dan menjadi bagian hidup dalam masyarakat. Teater tradisional diwariskan turun temurun sejak zaman nenek moyang hingga sekarang. Teater tradisional umumnya juga dikenal sebagai teater klasik.

Ciri-ciri Seni Teater Tradisional

  • Mempunyai keunikan serta keindahan tersendiri (dalam bentuk dan cara penyajian, gerak fisik, latar, dan irama pengiringnya).
  • Menggunaan latar/setting yang sederhana.
  • Pertunjukan diselenggarakan di pentas terbuka tanpa panggung.
  • Berisi pesan moral dan nilai-nilai luhur.
  • Kebanyakan dari dialognya adalah improvisasi.

Contoh Seni Teater Tradisional

Seni teater tradisional yang banyak dijumai di lingkungan masayarakat adalah wayang orang, sendratari, lenong dan ketoprak.

2. Seni Teater Modern

Seni teater modern merupakan seni teater yang sudah tidak menggunakan pakem seni teater tradisional. Teater ini tumbuh dan berkembang melalui pengaruh perkembangan seni teater barat (dramaturgi). Bisa dibilang seni teater ini sudah terstruktur, dialognya pasti dan mengikuti naskah, serta jalannya cerita mutlak ditentukan oleh sutradara. Teater modern sudah menghilangkan sisi tradisinya, sehingga lebih menonjolkan sisi hiburannya.

Ciri-ciri Seni Teater Modern

  • Bertujuan untuk hiburan dan mendapatkan apreasiasi saja.
  • Menggunaan bahasa nasional dalam dialognya.
  • Pertunjukan diselenggarakan di pentas tertutup dengan panggung dan segala properti pendukungnya.
  • Berisi kritik sosial yang ada di era sekarang.
  • Kebanyakan dari dialognya sesuai dengan naskah, namun tetap boleh berimprovisasi.

Contoh Seni Teater Modern

Seni teater modern yang banyak dijumpai adalah drama, operet dan drama musikal.

3. Seni Teater Kontemporer

Seni teater kontemporer merupakan seni teater yang mengandung usur kekinian. Teater ini tumbuh dan berkembang diantara tokoh pegiat teater dan komunitas teater. Seni teater ini tidak menyasar penonton yang banyak atau pertunjukan yang megah. Pertunjukannya dilakukan untuk menyampaikan gagasan si sutradara pada kalangan yang memahami teater. Sehingga pesan-pesannya dapat tersampaikan secara tepat pada audiensnya.

Ciri-ciri Seni Teater Kontemporer

  • Merupakan buah pikir atau idedari si sutradara pribadi.
  • Menggunaan bahasa nasional atau internasional dalam dialognya.
  • Pertunjukan diselenggarakan sesuai tema. Bisa di pentas tertutup atau pentas terbuka, tanpa atau dengan panggung.
  • Berisi nilai atau pesan dari sutradara yang ingin disampaikan pada penonton tertargetnya.
  • Dialognya sebagian dari naskah, sebagian improvisasi.

Contoh Seni Teater Kontemporer

Seni teater kontemorer yang banyak dijumpai adalah teater jalanan, teater persembahan (tribute to) dan teater kemanusiaan.

Jenis-jenis Seni Teater Berdasarkan Penyampaiannya

Jenis-jenis teater menurut penyampaiannya dibagi menjadi lima jenis, yaitu teater boneka, drama musikal, teater gerak/pantomim, teater dramatik dan teaterikalisasi puisi. Masing-masing jenis teater tersebut mempunyai perbedaan dalam penyampaiannya.

1. Seni Teater Boneka

Seni teater boneka adalah seni teater yang dimainkan oleh tokoh berupa boneka. Biasanya menyangkut tentang tema cerita legenda atau kepercayaan tertentu. Teater boneka sudah ada sejak zaman Yunani, India dan Mesir Kuno. Bukti tersebut ditemukan di dekat makam-makam kuno tersebut.
Boneka yang digunakan dalam seni teater ini bermacam-macam. Ada boneka yang digerakkan dengan tali seperti Marionette, boneka yang digerakkan dengan tongkat seperti wayang, dan ada juga yang digerakkan dengan tangan. Pada intinya sama saja, sebab teater/pertunjukan boneka mempunyai unsur yang sama pula.

2. Drama Musikal

Seni teater berbentuk drama musikal merupakan seni teater yang dimainkan oleh orang dan didukung dengan dialog yang indah. Teater ini mengedepankan suara dalam penyampaian ceritanya, bisa dalam bentuk dialog, nyanyian, dan musik. Agar lebih indah lagii, drama musikal memaduadankan suara tersebut degan gerakan, tarian, atau alunan lagu.
Drama musikal yang jamak dijumpai adalah opera. Dalam opera juga digunakan tim paduan suara agar suasana lebih hidup lagi. Opera dipercaya sudah ada sejak awal athun 1600 masehi di dunia barat.

3. Seni Teater Gerak

Seni teater gerak adalah jenis seni teater yang dimainkan dengan menggunakan dialog yang minim bahkan tanpa dialog. Teater gerak disebut juga dengan pantomim. Dalam seni teater ini tokoh hanya menyampaikan cerita melalui gerakan saja.
Bahkan dalam beberapa pertunjukan, pantomim tidak menggunakan properti sama sekali. Sehingga penonton diajak membayangkan properti tersebut melalui perlakuan dan ekspresi sang tokoh. Pantomim merupakan seni tetaer paling minimalis, baik secara unsur maupun penampilan.

4. Seni Teater Dramatik

Seni teater dramatik adalah seni teater yang menyajikan rangkaian cerita secara persis dengan kejadian nyatanya. Seni teater ini menggunakan dialog dari naskah yang ketat, jarang atau bahkan tanpa improve. Tata gerak dan penuturan ceritanya juga dibuat senyata mungkin.
Sehingga bisa dikatakan bahwa seni ini menitik beratkan pada kemiripan kejadian nyata dengan isi cerita sesuai pakem. Tidak ada lagi pengembangan dan improvisasi, karena tujuannya murni untuk menyamakan cerita dengan kejadian nyata semirip mungkin.

5. Teatrikalisasi Puisi

Teatrikalisasi puisi adalah seni teater yang dimainkan berdasarkan karya sastra puisi. Biasanya berisi tentang suara dan pandangan dari si pembuat puisi tersebut. Jika dilihat dari kandungan isi ceritanya, teatrikalisasi puisi sifatnya menyampaikan ajakan untuk suatu hal.
Selain itu, teatrikalisasi puisi bisa juga digunakan sebagai media menyampaikan suara atau kritik sosial. Kebanyakan dari pementasan seni teater ini dialkukan pada event tertentu dengan penonton terbatas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar