Dampak Buruk Stres Terhadap Otak
Hingga saat ini sebenarnya masih belum teruraikan sepenuhnya dampak
buruk yang terjadi pada otak ketika seseorang mengalami stres. Namun dari
hal ini yang banyak diketahui saat ini, bahwa dampak stres dapat
menyebabkan kerusakan jangka panjang terhadap kesehatan tubuh, suasana
hati serta pikiran seseorang.
Stres
telah menjadi bagian yang tak terlepaskan dari kehidupan kita. Saking
seringnya terjadi, sampai mungkin kita tidak menyadari bahwa kita sedang
mengalami stres. Hal ini dapat muncul dari gejala seperti sakit kepala,
mood yang menjadi sensitif, cepat meledak yang kemudian dapat
berkembang menajdi demama atau bahkan pada giliran terparahnya dapat
menyebabkan serangan jantung atau stroke. Lantas apa hubungannya stres
dengan perkembangan otak? Begini mekanismenya.
Saat stres tubuh
akan melepaskan hormon yang dikenal dengan sebutan kortisol. Hormon
stres tersebut dapat berdampak buruk terhadap hippocampus otak, yakni
memperkecil ukuran otak, membunuh sel-sel saraf pada otak dan menjadi
penghambat proses regenerasi sel-sel saraf baru. Yang pada akhirnya
tentu akan membuat kemampuan otak menjadi terganggu. Adapun Hippocampus
merupakan bagian orang yang amat penting untuk memori, kemampuan
berpikir, belajar serta pengaturan emosi. Nah, jika terjadi gangguan
pada bagian otak ini, maka kapasitas memori akan menurun. Yang juga
artinya akan mempengaruhi kemampuan belajar, berpikir serta pengaturan
emosi seseorang yang menjadi terganggu.
Dampak Buruk Stres
Nah,
sementara itu, untuk lebih jauh lagi mengetahui apa saja dampak buruk
yang dapat mempengaruhi otak akibat stres yang terjadi, kita simak
dibawah ini.
1. Stres Melemahkan Daya Ingat
Kenaikan
tingkat glukokortikoid akibat stres yang berkepanjangan akan
berepngaruh pada melemahnya daya ingat seseorang. Hal ini terjadi
disebabkan karena ujung saraf yang lebih tua merasakan kesulitan utnuk
berhubungan dnegan sel-sel otak yang baru. Selain itu, stres yang sering
terjadi akan semakin mempersulit otak dalam mengirimkan informasi atau
feedbacknya, sehingga menyebabkan kehilangan ingatan dalam jangka
pendek. Yang pada akhirnya, hal ini akan dapat menyebabkan timbulnya
alzheimer dan dimensia pada manusia.
2. Stres Menyebabkan Penyusutan Otak
Kondisi
stres yang terjadi akan dapat menyebabkan komposisi otak yang
terenggut, sehingga membuat daerah hippocampus orak menyusut beberapa
tempo. Kondisi seperti ini lebih sering terlihat pada korban tauma atau
kekerasan. Penyusutan otak dapat menyebabkan seseorang kesulitan untuk
mengingat sesuatu dan sulit berkonsentrasi. Hla ini pula yang mengganggu
keterampulan motorik dan membuat seseorang kesulitan utnuk merancanakan
sesuatu.
3. Stres Lebih Mungkin Membuat Saraf Terjepit
Tugas
dari kantor atau sekolah yang begitu banyak atau terlalu berat
memikirkan sesuatu akan mungkin membaut seseorang mudah mengalami stres.
Namun tahukah anda stres dapat mengurangi sirkulasi darah di otak
secara drastis, sehingga dapat meningkatkan resiko menderita stroke.
Saraf pada pembuluh darah akan mulai mengalami penyusutan atau terjepit
secara bersamaan. Jika hal ini terjadi, maka akan dapat menghalangi
pasokan darah, nutrisi serta oksigen ke otak serta menghambat kemampuan
otak untuk menyembuhkan dirinya sendiri dengan lebih cepat.
Demikianlah
beberapa dampak buruk stres terhadap otak. Adapun satu-satunya car
utnuk menghindari stres adalah dengan menghindari hal-hal yang membaut
anda tegang dan tertekan. Mulailah kontrol dan kendailkan diri anda dan
yakinlah anda bisa melakukan dan melalui setiap masalah yang anda
hadapi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar