Sleep Paralysis, Ketindihan Saat Tidur yang Bikin Panik
Pernahkah Anda terbangun tiba-tiba dan merasa tercekik dan seolah
melihat makhluk halus yang membuat Anda ketakutan? Jangan-jangan Anda
sedang mengalami Sleep paralysis
atau yang sering disebut Ketindihan atau eureup-eureup? Siapa pun yang
mengalaminya pasti merasa panik dan seperti merasa berhenti bernapas.
Apa itu Sleep paralysis?
The American Sleep Disorder Association
(1990) mendefinisikan bahwa sleep paralysis adalah ketidakmampuan tubuh
mengendalikan otot volunteer selama sleep onset (gypnagogic) atau
selama terbangun di antara waktu malam dan pagi (hypnopompic).
Sleep paralysis terjadi
ketika seseorang berada pada tidur paling dalam saat seluruh otot
relaksasi. Akan tetapi, perubahan tahapan tidur secara mendadak akibat
gangguan siklus tidur menyebabkan seseorang tersadar.
Ciri lain dari Sleep paralysis
adalah perasaan halusinasi, perasaan tercekik, dan sulit menggerakkan
lidah. Dalam keadaan ini, seseorang dapat membuka mata, menggerakan bola
mata, dan melihat sekeliling namun badannya tidak bisa bergerak.
Dalam jurnal Gilliam tahun 2008, disebutkan keadaan sleep paralysis
dapat terjadi selama beberapa menit sampai dua puluh menit. Penelitian
yang dilakukan di Universitas Kanada itu menyebutkan bahwa sebanyak 30
persen responden pernah mengalami setidaknya satu kali kejadian sleep paralysis.
Sedangkan menurut Cheyne, et al
dalam penelitian tahun 1999, tiga perempat responden mengalami
setidaknya satu kali halusinasi dan 10 persennya mengatakan mengalami
lebih dari dua kali halusinasi.
Hasil ini didukung pula oleh
penelitian yang dilakukan di berbagai belahan dunia. Menurut Fukuda,
Miyasitha, Inugami, & Ishihara, 1987 dan jurnal Spanos, McNulty,
DuBreul, Pires, & Bugess, 1995, sebanyak 25-40% responden mengalami
sleep paralysis disertai halusinasi .
Sleep paralysis,
banyak terjadi pada seseorang yang memiliki tekanan atau yang mengalami
stres. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa kejadian sleep paralysis
banyak terjadi pada seseorang yang mengalami gangguan mental.
Dalam
buku Simard dan Nielson tahun 2005, mengatakan bahwa kejadian sleep
paralysis dan kecemasan adalah gejala dari trauma yang pernah dialami
pada masa lalu.
Hal ini didukung oleh jurnal yang ditulis oleh
Murphy tahun 2006. Jurnal tersebut menyebutkan bahwa seorang anak yang
pernah mengalami tindak kekerasan cenderung pernah mengalami sleep
paralysis. Gangguan tidur ini terjadi pada masa remaja pertengahan,
yaitu sekitar umur 14-17 tahun. Pada dewasa, persentase kejadian pada
laki-laki dan wanita seimbang.
Peneliti menemukan beberapa penyebab seseorang mengalami Sleep paralysis yaitu:
1. Kurang tidur
Misalnya pada status siswa atau mahasiswa yang belajar hingga larut malam. Jadwal tidur yang berubah-ubah, misal jet-lag.
2. Kondisi mental
Kondisi seperti stres dan seseorang yang mengalami schizophrenia dengan gangguan berat pada sleep nocturnal.
3. Sleeping on the back
Tidur
dengan posisi terlentang dapat menyebabkan tingginya angka kejadian
sleep paralysis. Beberapa jurnal menyebutkan bahwa posisi tidur menjadi
salah satu alasan sleep paralysis terjadi.
4. Masalah tidur lainnya
Kejadian
tidur seperti narkolepsi dan kram pada kaki di malam hari dapat
mengganggu tidur tahap REM dan berkontribusi terhadap timbulnya sleep
paralysis.
5. Penggunaan beberapa obat
Obat-obatan yang menyebabkan sleep paralysis adalah obat-obatan yang dapat mengganggu pola tidur seseorang seperti diuretic.
6. Penyalahgunaan zat kimia
Seseorang yang minum alkohol dapat mudah terserang sleep paralysis.
sumber : http://health.liputan6.com/read/2228531/sleep-paralysis-ketindihan-saat-tidur-yang-bikin-panik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar