Dari
begitu banyaknya jenis makanan asli Indonesia yang ada, apa sih yang
jadi makanan terfavoritmu? Rendang, sate, soto, nasi goreng, atau bakso?
Hmm, mungkin jawabannya bisa lebih dari satu ya, secara makanan
Indonesia memang terkenal enaknya, bahkan ada beberapa jenis makanan
Indonesia yang diakui CNN Travel sebagai makanan terenak di dunia lho!
Tapi kamu pernah nggak bertanya-tanya tentang asal usul makanan
Indonesia favoritmu itu? Ternyata ada berbagai cerita menarik di balik 5
makanan terkenal asli Indonesia ini. Yuk simak asal-usulnya berikut
ini!
1. Rendang
Rendang
merupakan makanan yang dinobatkan sebagai makanan terlezat nomor satu
di dunia. Masakan lezat ini berasal dari Minangkabau, Sumatera Barat,
dan sudah menjadi makanan tradisi orang Minang sejak upacara adat
pertama mereka diselenggarakan. Walaupun sudah banyak dikenal banyak
orang di berbagai negara, tidak banyak lho yang tahu kalau rendang itu
sebenarnya bukan nama hasil masakannya, tapi merupakan nama teknik
memasak yang mengharuskan kita masak dengan cara mengaduk-aduk terus
dalam jangka waktu yang lama (minimal 8 jam) sampai masakan tersebut
mengering dan berwarna coklat kehitaman. Kalau selama ini kita cuma tahu
rendang daging, ternyata masih ada banyak jenis rendang lainnya lho,
seperti rendang ayam, telur, bebek, atau ikan tongkol. Dan rasa rendang
tidak selalu pedas, tergantung selera orang yang membuatnya. Istimewanya
lagi, rendang bisa tahan sampai 2 bulan tanpa harus dipanaskan kembali
dan hal ini tidak akan mengubah bentuk, rasa, dan aroma rendang
tersebut. Cocok banget nih buat kamu yang hobi traveling ke mana-mana.
2. Sate
Sate
menempati posisi ke 14 dalam daftar makanan terenak di dunia. Makanan
enak ini sudah cukup lama dikenal di Indonesia, sejak abad ke 19 dan
namanya berasal dari bahasa Tamil. Awalnya, sate diciptakan oleh penjual
makanan di Pulau Jawa, namun akhirnya menyebar sampai ke seluruh
nusantara yang membuat makin beragamnya jenis sate di Indonesia. Mulai
dari sate ayam, sate buntet dari Solo, sate kerang dari Surabaya, sampai
sate lilit dari Bali. Dan tahu tidak, bukan cuma daging sapi dan ayam
lho yang digunakan untuk membuat sate. Ada sate padang yang terbuat dari
lidah sapi, sate kelinci, bahkan sate kuda. Berani mencobanya?
Kelezatan sate juga sudah go international lho sejak pedagang-pedagang pada zaman penjajahan membawa makanan ini sampai ke Afrika Selatan dan Belanda.
3. Soto
Hampir
semua daerah di Indonesia punya racikan soto khas yang berbeda dengan
daerah lainnya. Walaupun sangat populer di Indonesia, asal muasal soto
ternyata berasal dari makanan Cina yang disebut Caudo. Pertama kali,
Caudo hanya dikenal di Kota Semarang. Seiring waktu berlalu, kata caudo
ini kemudian berubah menjadi soto, tapi masyarakat Indonesia di Makassar
menyebutnya Coto, di Pekalongan disebut Tauto, dan ada beberapa tempat
yang menyebutnya Sauto. Meski penyebutannya berbeda-beda, basic penyajian masakan ini hampir sama kok di semua tempat, yaitu berupa seperti sop yang berisi kaldu daging, daging, dan sayuran.
4. Nasi Goreng
Indonesia
patut bangga nih, karena nasi goreng juga masuk dalam daftar 50 makanan
terenak di dunia dan menempati posisi ke 2 setelah rendang. Kombinasi
sempurna dari nasi, telur, ayam atau daging, ditambah dengan
bumbu-bumbuan khas Indonesia ini ternyata mampu menyedot perhatian
dunia. Asal nasi goreng sebenarnya dari China, tepatnya di daerah
Yangzhou. Kalau kamu ke sana, nasi goreng Yang Chow pasti menjadi dish terfavorit
di sana. Awal mulanya, nasi goreng ini dibuat karena orang-orang di
China tidak suka makan nasi sisa, tapi mereka juga tidak mau membuang
nasi sisa tersebut. Nah, supaya nasi terasa lebih enak, mereka akhirnya
menggoreng nasi sisa tersebut dengan lauk pauk sisa lainnya, dan tidak
lupa diberi bawang-bawangan. Kebiasaan ini rupanya sudah ada sejak
4000SM lho. Wah, tua juga ya umur nasi goreng?
5. Bakso
Ini
dia makanan favorit selama musim hujan datang, bakso! Sama seperti nasi
goreng dan soto, bakso Indonesia juga terinspirasi dari makanan China
yang bernama Bak-So. Bak-So pertama kali dibuat pada awal abad ke 17 di
Fuzhou. Menurut legenda, Bak-So ini merupakan bentuk kasih sayang anak
kepada ibunya yang sudah tua dan tidak bisa lagi memakan daging yang
keras. Akhirnya si anak putar otak, lalu mengolah daging sama seperti
mengolah kue mochi sampai daging tersebut lembut dan empuk. Olahan
daging itu kemudian dibentuk bulat-bulat dan direbus sebelum disajikan
ke ibunya. Sejak saat itu, si ibu bisa memakan daging kesukaannya dalam
bentuk Bak-So. Kalau di China, Bak-So itu terbuat dari daging babi
giling atau seafood,
berwarna kecokelatan, dan bentuknya tidak terlalu bulat, lain halnya
dengan di Indonesia. Di sini, bahan pembuat bakso didominasi oleh daging
sapi dan ayam, warnanya abu-abu, dan bentuknya bulat sempurna.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar