Menikmati
cokelat semakin banyak caranya. Salah satu cara terbaru adalah dengan
melahap cokelat cair dari dalam botol kaca atau jar, yang dicampur dan
diaduk dengan berbagai makanan renyah. Kali ini terdapat bisnis cokelat terbaru dan kreatif yang sedang trend. Jenis kuliner baru tersebut
disebut choco in jar. Biasanya makanan tersebut didapatkan dalam satu
paket jar yang berisi cokelat beku dan bermacam campuran isian, seperti
wafer atau biskuit.
Untuk
menikmati choco crust atau cokelat di dalam jar tersebut harus
dicairkan. Caranya dengan merebus botol kaca dalam keadaan terbalik
selama 10 menit-15 menit atau hingga seluruh cokelat mencair. Setelah
itu, coklat cair itu diaduk hingga merata dengan sendok dan langsung
bisa dilahap. Maka, cokelat cair yang hangat terasa lumer di mulut dan
membuat yang mencicipinya ingin terus melahap cokelat tersebut hingga
tak bersisa.
Awal mula bisnis Denu Cokelat
Pasangan yang
memiliki usaha dengan nama Denu Cokelat sejak 2012 tersebut mengeluarkan
produk choco in jar dengan merek Choco Crust pada tahun lalu. Amelia
mengatakan saat pertama kali mengeluarkan Choco Crust, banyak konsumen
yang penasaran lalu memesan. Apalagi setelah mereka berdua banyak
melakukan promosi dan mengikuti bazar untuk memperkenalkan produk-produk
Denu Cokelat.
“Karena telah
lumayan berpengalaman dalam mengolah cokelat, kami selalu menggunakan
bahan baku berkualitas supaya rasanya enak dan konsumen puas,” katanya.
Saat bereksperiman membuat Choco Crust,
Amelia dan Nugraha menggelontorkan dana sekitar Rp2 juta, yang
digunakan untuk membuat produk contoh serta menyetok bahan baku yang
selama ini didapatkan secara online.
Popularitas dan Omzet Bisnis Choco Crust
Karena bentuk
penyajiannya yang unik, serta sensasi perpaduan antara cokelat hangat
yang legit dengan isian yang renyah, membuat penggemar jenis makanan ini
cenderung meningkat. Hal itu tentu menjadi berkah bagi para produsen
choco in jar, karena produknya bisa terjual laris manis. Salah satu
pemain yang mencicipi legitnya untung dari bisnis kuliner ini adalah Amelia Devita dan Nugraha.
Sekarang dalam
sehari, Denu Cokelat bisa memproduksi hingga 300 jar cokelat. Harga
yang ditawarkan juga variatif, mulai dari Rp25.000 untuk cokelat
original, Rp30.000 untuk cokelat dengan isianmarshmellow dan biskuit,
serta Rp32.000 untuk isiang kacang mete.
“Omzet dalam sebulan bisa mencapai Rp100 juta-Rp130 juta,” katanya.
Selama ini,
produk-produk tersebut dipasarkan secara online melalui akun Instagram
@Denucokelat, serta melalui agen yang tersebar di kota-kota besar di
seluruh Indonesia, serta dititipkan di beberapa toko. Karena semakin
populernya produk choco in jar, Amelia mengaku tak jarang menemukan
orang yang meniru produknya hingga persis sampai pada kemasannya.
“Tapi kami
tetap santai, karena branding Denu Cokelat sudah cukup dikenal, dan
sekarang dalam proses pematenan nama dan kemasan produk,” paparnya.
Selain itu,
Denu Cokelat juga tengah mengurus legalitas dan izin produk dari Balai
Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) supaya produk-produknya bisa lebih
mudah diterima di toko-toko besar.
Amelia dan Nugraha yakin, bisnis kuliner dengan ide unik yang
dijalankannya ini masih memiliki prospek yang bagus di masa depan.
Selain karena produknya yang unik, penggemar cokelat pun seakan tidak
pernah habis.
“Intinya ada
pada inovasi dan jangan pernah menjadi plagiator. Semakin pandai
berinovasi, semakin besar peluang untuk terus bertahan di bisnis
kuliner,” katanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar