Satu lagi nih
ide unik untuk dari kreasi penyajian minuman kekinian, bagi para pecinta
kuliner, khususnya para anak muda boleh berbahagia nih, karena ada lagi
kreasi minuman yang unik dan pastinya populer di daerah Jakarta. Kita
mungkin sudah mengetahui Sebagai kota metropolitan yang padat dan
memiliki suhu yang tinggi, Jakarta memang selalu mengundang rasa haus.
Untuk menghilangkan rasa haus itu minuman segar selalu menjadi pilihan
favorit bagi masyarakat. Dari sini maka tak ayal pangsa pasar minuman di
ibu kota negara ini sepertinya tidak akan pernah ada habisnya, selalu
menarik serta menguntungkan untuk dijadikan bisnis.
Salah satu bisnis minuman yang kini telah sukses dan menjadi salah satu minuman populer di Jakarta yaitu adalah Cotton Drops. Lalu
bagaimanakah awal mula serta perkembangan bisnis minuman unik yang
kabarnya bisa menjual lebih dari 200 porsi perhari ini tersebut? Berikut
ulasannya.
Ide Membuat Minuman Cotton Drops
Adalah
Alexander Joe dan Felix Timotius, owner Cotton Drops yang memiliki ide
menjadikan fancy drink ini menjadi salah satu minuman dan dessert paling
digemari di Jakarta. Saat membuka gerai keduanya di Summarecon Mall
Bekasi, Sabtu (8/8/2015), Joe Alexander (jojo), salah satu owner Cotton
Drops menyatakan bahwa ide menciptakan Cotton Drops ini pertama kali
muncul saat dirinya dan Felix Timotius liburan ke Korea Selatan awal
tahun lalu.
Sepulang dari
liburan tersebut, ide tersebut langsung dijalankan. Dari ide tersebut,
lahirlah sebuah produk dengan tampilan yang terbilang unik dengan ramuan
aneka rasa menarik sebagai pilihan menu Cotton Drops.
Hadirkan Konsep Unik dan Menarik
Kekuatan pada
minuman Cotton Drops ini memang terletak pada konsepnya yang terbilang
unik. Minuman ini memang tidak seperti minuman pada biasanya. Keunikan
Cotton Drops ini sendiri ada pada benda semacam kapas (permen kapas)
yang ada di atas minumannya.
Dari sini
seringkali orang menyebut Cotton Drops sebagai minuman yang dipadukan
dengan permen kapas atau cotton candy. Permen kapas sendiri memang
merupakan jajanan lama yang sudah jarang sekali ditemui. Tak ayal bila
kemudian moto kedai Cotton Drops ini memiliki tagline “Sense of Nostalgia”yang artinya rasa nostalgia.
Cotton Drops
sendiri memiliki tiga varian yaitu flavoured teas, milky fruity tea dan
latte. Masing-masing dari minuman tersebut disajikan dengan botol kaca
dan di atasnya ditambahkan gulali yang menggelembung. Selain tiga menu
tadi, Anda juga menikmati variasi lain seperti Choco Banana Latte,
sesuai namanya merupakan paduan antara cokelat, pisang, susu dan permen
kapas dan Green Tea Latte yang juga merupakan menu favorit.
Seluruh menu
di Cotton Drops ini tidak menggunakan bahan pengawet. Hal ini dilihat
dari permen kapasnya yang mudah meleleh. Pada minuman ini sendiri bisa
ditambah dengan topping karamel, almond, oreo, dan cookies. Harga Cotton
Drops ini sendiri adalah mulai dari Rp 26 ribu sampai Rp 33 ribu.
Pemasaran Cotton Drops
Perkembangan
CottonDrops yang terbilang cepat ini diakui oleh Felix Timotius bahwa
pertumbuhan Cotton Drops ini tidak lepas dari peran media sosial Instagram.
Media sosial tersebut memang telah menjadi andalan sejak awal untuk
mengenalkan Cotton Drops lebih jauh. Bahkan, pembukaan outlet kedua
Cotton Drops pun tak lepas dari peranan media sosial berbasis gambar
tersebut.
“Instagram
itu luar biasa banget, sangat membantu kita dalam hal pemasarannya.
Banyak teman-teman di Instagram yang meminta kami untuk membuka outlet
di Bekasi,” ujar Felix. Cotton Drops Bekasi sendiri bukanlah outlet
terakhir yang dibuka, Felix dan Jojo yang merupakan kakak-beradik ini
rencananya akan membuka satu cabang lagi di Jakarta Pusat atau Selatan.
Luncurkan Campaign #CeritaKecilku
Salah satu
strategi terbaru dalam pemasaran Instagram baru-baru ini juga telah
dilakukan sebelum launcing Cotton Drops di bekasi yaitu dengan
meluncurkan digital campaign di Instagram bertajuk #CeritaKecilku.
Melalui campaign tersebut, pengguna Instagram bisa berbagi nostalgia
masa kecilnya untuk mendapatkan hadiah.
Hasilnya cukup
menggembirakan, karena kemudian konsumen di Bekasi menyambutnya dengan
cukup positif. Hal itu terlihat dari panjangnya antrian pengunjung saat
soft opening dan ramainya komentar dan review positif di media sosial.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar