Sudah taukah anda tentang kuliner khas Sunda ini?
Cireng yang merupakan akronim dari aci digoreng adalah kuliner khas
daerah priangan (sunda) yang umumnya disantap bersama saos atau sambal
kacang. Panganan yang berbahan dasar tepung kanji ini memang sangat
mengundang selera, apalagi jika dimakan saat masih hangat.
Dengan semakin
bertumbuhnya dunia kuliner, panganan cireng yang sebelumnya identik
dengan jajanan pasar ini telah berubah menjadi sajian yang menarik dan
berkelas. Selain dari beragamnya segi bentuk, cireng juga telah memiliki
banyak varian rasa seperti daging ayam, sapi, baso, keju, sosis, abon,
kornet hingga ayam teriyaki.
Dengan status sebagai kuliner favorit masyarakat dan dengan perkembangan kuliner yang ada, pada akhirnya membawa cireng menjadi peluang bisnis yang
menguntungkan. Inilah yang kemudian membuat Fadly Alfiansyah membuka
usahanya yang diberi nama Cireng Kamsia. Pria asal Bandung ini memulai
usaha dibidang kuliner ini sejak tahun 2011 dalam naungan CV. Kamsia
Sejahtera.
Kini usaha
yang dimulai dari sebuah booth atau stand disebuah pelataran minimarket
dengan modal Rp 3 juta ini telah sukses bertumbuh pesat. Bahkan pada
Oktober 2013, Cireng Kamsia mendapat dua penghargaan dari Pangan Award
Kementerian Perdagangan sebagai produk inovasi pangan baru pada makanan
ringan. Lalu seperti apakah bisnis Cireng Kamsia ini sebenarnya? Berikut
ulasannya.
Apa sih yang istimewa dari Cireng Kamsia?
Menurut Fadly,
Cireng Kamsia miliknya memiliki keistimewaan pada banyaknya varian
rasa. Selain itu, inovasi berupa penambahan lapisan krispi pada setiap
produk Cireng Kamsia juga menambah keistimewaannya.
Penyajian
Cireng Kamsia dengan penggunaan saus mayonnaise dan kuah kaldu rempah
serta campuran pada setiap isi cireng membuat keistimewaan Cireng Kamsia
semakin menggugah selera. Dalam pengemasannya, Cireng Kamsia diproses
melalui vacuum sehingga daya tahan produk bisa bertahan lebih lama.
Varian Cireng Kamsia
Cireng Kamsia
memang berbeda dengan cireng-cireng yang lain. Cireng kamsia memiliki
banyak varian rasa dan bentuk serta keunikan yang terdapat pada toping
dan isiannya. Beberapa varian Cireng Kamsia antara lain cireng krauk,
cireng ngambang dan cireng lumer. Nama dari isiannya sendiri juga sangat
menarik seperti ayam negeri, keju bule dan sosis rudal.
Dalam Cireng
krauk sosis rudal disajikan potongan sosis sapi lembut berpadu manis
dengan bumbu rahasia khas Kamsia. Sedangkan untuk cireng krauk keju
bule, konsumen akan merasakan lembutnya keju khas negeri barat
bersinergi dengan citarasa tradisional Sunda. Sementara varian lainnya
yaitu cireng ngambang adalah cireng dengan rasa ayam dan keju yang
disantap dengan kuah kaldu dan minyak yang diresep secara khusus.
Program Waralaba Cireng Kamsia
Karena
pertumbuhannya yang pesat, maka pada awal tahun 2014, Fadly mulai
menawarkan kemitraan Cireng Kamsia. Kepada para mitra, Fadly menawarkan
model bisnis yang berkonsep penjualan kembali produk Cireng Kamsia
melalui pemasaran online dan offline. Jadi para mitra tidak perlu
repot-repot melakukan produksi Cireng kamsia, namun mereka hanya cukup
berjualan produk yang telah dibuat dan dikemas.
Untuk
bekerjasama, mitra bisa memulainya dengan investasi awal pembelian
produk mulai dari Rp 600.000-Rp 4,5 juta. Dari modal tersebut, selain
mendapat produk Cireng Kamsia, mitra juga akan memperoleh iklan secara
online, wilayah penjualan serta media promosi berupa brosur dan banner
untuk pemasaran offline. Dengan investasi tersebut, mitra akan
bekerjasama selama dua bulan dan bisa diperpanjang jika mitra terus
melakukan pembelian produk.
Untuk menjadi
distributor, mitra harus melakukan pembelian minimal senilai Rp
2.250.000. Sedangkan untuk agen pembelian harus mencapai minimal Rp
1.020.000. Potongan harga sebesar 20%-35% dari harga normal akan didapat
oleh para distributor, agen, dan dropshipper Cireng Kamsia. Harga
normal Cireng Kamsia sendiri yaitu Rp 13.000 per pak untuk cireng
ngambang dan Rp 25.000 per pak untuk cireng krauk.
Dari kerjasama
ini, mitra akan memperoleh laba bersih sekitar 10%-25% dari total total
penjualan. Dengan target penjualan 10-50 kemasan Cireng Kamsia perhari,
secara umum mitra akan bisa balik modal setelah tiga bulan berjalan.
Saat ini Cireng Kamsia yang memiliki arti Cireng Kebanggaan Milik
Indonesia ini telah memiliki 6 distributor, 10 agen, dan 450 dropshipper
yang tersebar di beberapa kota besar di Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar