Tips Membangun Branding Dalam Bisnis Makanan Ringan — Peluang bisnis makanan ini memang sangatlah menguntungkan, karena dengan bicara tentang bisnis kuliner berarti
kita sedang membicarakan sebuah bisnis peka jaman yang tidak akan ada
habisnya. Sebagai salah satu kebutuhan pokok, makanan tentu akan selalu
dicari dan dibutuhkan. Oleh karena itu layak jika ranah bisnis yang satu
ini tidak pernah sepi dari yang namanya inovasi.
Lebih
dalam, salah satu hal yang menjadi kunci sukses sebuah usaha kuliner
yakni mengenai branding atau pengenalan merek usaha. Sebagai ujung
tombak bisnis, brand atau merek tentunya harus dibuat semenarik mungkin
agar mudah diingat serta mampu merepresentasikan produk tersebut.
Seringkali dibutuhkan kreatifitas lebih serta waktu yang tidak sebentar
untuk menciptakan hal tersebut.
Peran Penting Branding Dalam Bisnis Makanan ringan
Pada artikel kali ini kita akan fokus membicarakan tentang pentingnya branding dalam bisnis makanan ringan atau
makanan ringan. Ketika menjalankan sebuah usaha makanan ringan, sering
kali kita tidak sendirian. Sebagai contoh ketika kita ingin menjalankan
bisnis makanan ringan keripik, puluhan bahkan ratusan varian kuliner
telah dikembangkan oleh para pesaing kita. Mulai dari keripik yang
dibuat dari berbagai bahan hingga sajian aneka bumbu yang beragam
jenisnya, sudah barang pasti menimbulkan persaingan bisnis yang tidak
mudah.
Pertanyaannya
adalah mengapa ada beberapa usaha keripik yang mampu sukses meski telah
banyak pesaingnya? Jawabnya adalah karena usaha tersebut mampu dan
berhasil menjalankan fungsi branding mereknya dengan efektif. Yup,
dengan kreatifitas membuat brand usaha bukan tidak mungkin bisa menyalip
kompetitor bahkan menjadi juara dalam persaingan bisnis tersebut.
Inilah
alasan mengapa brand usaha menjadi salah satu hal yang paling penting
ketika kita akan menjalankan usaha bisnis makanan ringan. Karena pada
dasarnya bisnis makanan ringan adalah bisnis yang sangat mengandalkan
selera pasar serta loyalitas pelanggan pada satu merek. Ketika merek
usaha kita sudah berhasil menyihir konsumen, maka mereka akan terus dan
terus menjadi pelanggan setia.
Membuat Baru atau Modifikasi?
Fakta
lain yang sudah jamak kita temui adalah tak jarang kita melihat adanya
beberapa merek atau brand makanan ringan dengan nama yang hampir sama
bahkan sangat mirip dari segi tampilan atau desain kemasan. Lebih
mengejutkan lagi, bahkan ada beberapa merek tiruan yang bahkan lebih
sukses menarik minat pelanggan ketimbang merek originalnya.
Menyikapi
hal ini, bagi Anda yang sedang akan membangun bisnis kuliner makanan
ringan, mana yang akan dipilih antara mengembangkan sebuah brand yang
unik atau memodifikasi? Untuk menjawab pertanyaan tersebut menurut saya
sangat relatif.
Namun
yang bisa saya sampaikan pertimbangannya adalah mengenai skala bisnis
yang akan rekan-rekan kembangkan. Nah kebanyakan dari mereka yang
menggunakan teknik modifikasi terkadang merupakan usaha kecil dan dengan
pasar yang sempit. Sebagai contoh, produk dengan brand modifikasi
tersebut hanya dipasarkan di area dalam satu kota serta beberapa kota
disekitarnya saja. Dan sebaliknya untuk usaha skala besar yang mempunyai
target bisnis luas, akan lebih baik jika membuat brand yang unik dan
berbeda dengan yang lain.
Untung Rugi Merek Original vs Modifikasi
Terkait
untung rugi antara merek original vs modifikasi, nampaknya juga bisa
menjadi bahan pertimbangan. Tentang merek orgininal kita sudah faham
betul plus minusnya. Keuntungannya yakni kita mempunyai brand yang unik
dan berpotensi untuk dijadikan brand besar di kemudian hari. Sedangkan
minusnya yakni kita harus meluangkan usaha tersendiri untuk menciptakan
merek original tersebut.
Di lain pihak untuk merek modifikasi keuntungannya tentu mendapatkan “promosi gratis”. Karena dengan mempunyai tampilan brand yang serupa dengan merek yang sudah “matang”, tentu
akan mudah menarik minat konsumen. Namun penggunaan teknik modifikasi
dalam membuat sebuah merek makanan ringan tentu bukan tanpa celah.
Masalah
yang pertama dan yang paling nampak adalah masalah legalitas merek.
Dalam beberapa kasus ada usaha yang sebenarnya sudah cukup besar
terpaksa harus melakukan perombakan merek karena masalah penggunaan
brand yang sama atau mirip. Namun ini kembali pada apa yang kita bahas
sebelumnya, jika skala usaha kita kecil maka kecil kemungkinan kita akan
tersandung masalah tersebut.
Tidak
hanya masalah itu saja, masih ada satu masalah lagi yang bahkan masalah
ini kadang jarang disadari oleh para pelaku usaha. Dengan membuat
brand “kloningan” kita
harus siap untuk dicap sebagai brand kelas dua. Rekan-rekan sendiri
tentu sering mengarakan hal tersebut bukan. Ketika melihat sebuah merek
makanan atau minuman ringan yang sangat menyerupai sebuah merek besar,
maka kita secara tidak sadar akan menganggap bahwa kualitasnya ada di
bawah merek asli.
Nah,
setelah membaca ulasan di atas, bagi Anda yang memiliki pandangan
berbisnis makanan atau minuman ringan akan berfikir kembali tentang
pentingnya sebuah brand atau merek produk. Namun yang pasti selain
memiliki brand yang “menjual” juga jangan lupakan mengenai faktor-faktor
lain yang bisa mempengaruhi kemajuan bisnis Anda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar