Siapa tidak
suka es krim? Mulai dari anak kecil sampai orang dewasa menyukainya.
Sudah banyak olahan dan varian es krim, dan kita bisa melihat kumpulan
resep es krim, dari es krim goreng, es krim coklat, dan masih banyak
lagi. Es krim adalah sebuah makanan beku, dibuat dari produk susu
seperti krim atau sejenisnya lalu digabungkan dengan perasa dan pemanis.
Campuran ini
didinginkan dengan mengaduk sambil mengurangi suhunya untuk mencegah
pembentukan kristal es besar. Mengingat banyaknya varian es krim,
sekarang ini tentu tidak sulit lagi menemukan rasa dan jenis es krim
yang diinginkan.
Ulasan Tentang Ice Cream POT
Tapi dari
sekian banyak varian yang ada, es krim yang satu ini benar-benar
menggugah indera rasa dan pastinya rasa ingin tahu, yakni Potty Ice
Cream yang berada di Center Point Lt 3 Medan. Sekilas konter Potty Ice
Cream ini seperti pedagang bunga atau pedagang pot bunga yang berada di
antara jajaran kedai makanan. Pot berwarna merah diletakkan berjejer di
atas konter kayu, lengkap dengan daun hijau segar berdiri tegak di atas
tanahnya, dan dua ekor cacing seperti meliuk di atas tanah mendekati
batang daun.
Para pelanggan
pun berjejer, mengeluarkan lembaran uang Rp. 30 ribu, mengambil salah
satu pot, lalu dia menyendoknya dan memasukkannya ke dalam mulut. Walah
tanah kok di makan, ada cacingnya pula, tuh. Tahu cari tahu, ternyata
itu bukan tanah sungguhan, bukan juga cacing benaran. Menurut Vincentia
Laksono selaku owner Potty Ice Cream, konsep yang ditawarkan dari Potty
Ice Cream ini adalah tanaman, dibuat sedemikian rupa sehingga es krim
itu benar-benar mirip tanaman bunga dalam pot sebagaimana aslinya.
“Es krim ini
kita impor dari Korea, jadi rasa dan kelembutannya berbeda dengan es
krim yang lain. Untuk semua bahan yang kita pakai di Potty Ice Cream
ini, rata-rata kita impor, jadi harganya sebenarnya tidak mahal karena
sesuai dengan kualitasnya,” katanya kepada MedanBisnis beberapa waktu
lalu di salah satu konter Potty Ice Cream Thamrin Plaza.
Penyajian Es Cream yang Kreatif dan Unik
Untuk wadah es
krimnya, lanjutnya, memang memakai pot bunga asli, bukan wadah es krim
yang dibuat menyerupai pot tapi itu benar-benar pot bunga. Di atas es
krimnya ditaburi remahan atau pasta roti hingga menyerupai tanah gembur.
Warnanya hitam kecoklatan, dipertegas oleh daun asli berwarna hijau
segar.
Kata
Vincentia, awalnya Potty Ice Cream ini tidak memakai daun asli melainkan
waver yang dibentuk seperti daun. Dengan begitu semua yang ada di dalam
pot dapat disantap bersama dengan segar dan nikmatnya es krim. Hanya
saja karena kehabisan stok, maka waver yang biasanya melengkapi Potty
Ice Cream diganti dengan daun asli.
Sedangkan
cacingnya, Potty Ice Cream sengaja memakai jelli berbentuk cacing yang
berwarna cerah. Hal ini dimaksudkan agar konsumen tidak terlalu geli
atau takut saat memakannya, dibanding jika memakai jelli cacing berwarna
coklat atau ular yang dibuat seperti aslinya. Selain itu, penggunaan
cacing jelli yang warna ini juga lebih terjamin kebersihannya karena
buatan pabrik, bukan dibuat sendiri.
“Daunnya tidak
hanya satu jenis atau khusus harus jenis daun apa. Kita memakai daun
apa saja, asal segar dan bersih, dan setiap harinya jenis daunnya kita
ganti biar pembeli tidak bosan melihat daun itu-itu saja. Ini adalah
kreatifitas kita yang menjadi kelebihan kita, selain tetap menjaga
kualitas rasa,” jelasnya lagi.
Kualitas Rasa Dari Potty Ice Cream
Untuk menjaga
kualitas rasanya, Vincentia memang melarang keras dalam pencampuran rasa
dalam satu wadah. Itu sebabnya pada Potty Ice Cream ini tidak banyak
varian campuran rasa. Akan tetapi kelebihan dari Potty Ice Cream ini,
meski dalam satu pot hanya ada satu rasa namun kita bisa mendapatkan
sensasi asli di dalamnya. Misal, kalau kita memilih rasa durian maka
kita tidak hanya merasakan rasa dan aroma duriannya saja, melainkan kita
bisa menemukan daging dari durian tersebut di dalamnya. Begitu juga
untuk rasa buah atau rasa yang lainnya.
Ada pun rasa
yang ditawarkan Potty Ice Cream ini adalah chopot atau coklat, dupot
atau durian, dumangkot atau double mangga, stropot atau strawberry,
kopot atau kopi, pokapot atau vanilla dan pokat, dan mankot atau vanilla
dan mangga. Dari ketujuh rasa ini, dupot atau rasa durian dan pokapot
atau rasa vanilla dan pokat adalah yang paling banyak digemari.
Bicara soal
rasa, Potty Ice cream memang punya kualitas untuk kelas es krim.
Bagaimana tidak, es krimnya sangat lembut dan mencair sempurna di dalam
mulut. Rasanya benar-benar rasa asli, bukan sekadar sentuhan lidah.
Namun yang pasti adalah rasa puas, sebab es krim yang ada di dalam pot
tersebut benar-benar padat, sehingga dapat dinikmati sembari berbincang
santai dengan sahabat atau rekan. “Satu pot, tiga scrup es krim. Jadi
dia benar-benar padat” papar Vincentia.
Gimana Kawan,
sungguh unik kan? Selain dari bentuk tampilannya yang terlihat aneh,
tetapi es cream yang satu ini rasanya enak sekali dan cukup mengundang
minat masyarakat untuk mencobanya loh. Ide-ide yang kreatif dalam
berbisnis kuliner seperti inilah yang nantinya bakal menjadi populer dan
berpeluang menjanjikan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar