Senin, 14 November 2016

Kisah Sukses Putra Jokowi Dalam bisnis Catering

sumber: http://majalahkuliner.info/kisah-sukses-putra-jokowi-dalam-bisnis-catering/


Siapa dapat menyangka, ternyata, Putra dari Presiden Republik Indonesia Jokowi, Gibran Rakabuming Raka adalah Seorang Pebisnis Katering. Bagaimana Kisahnya? Semenjak Jokowi berkiprah dalam bursa pemilihan calon presiden Republik Indonesia, nama Gibran Rakabuming Raka mulai banyak diperbincangkan di media massa. Banyak orang yang ingin mengenal lebih jauh tentang Putra Sulung Jokowi tersebut.
www.majalahkuliner.info
www.majalahkuliner.info
Semenjak terpilih menjadi Presiden Republik Indonesia, banyak orang yang ingin mengetahui kehidupan keluarga Jokowi. Terlebih putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka yang tidak pernah menemani ayahnya pada saat masa kampanye. Belakangan diketahui bahwa hal tersebut terjadi lantaran Gibran sedang sibuk menjalankan bisnisnya di bidang katering.
Gibran Rakabuming Raka lahir pada tanggal 1 Oktober 1987 dari pasangan Jokowi dan Iriana. Gibran lahir disaat ayahnya sedang berjuang memulai usahanya sendiri untuk mendirikan pabrik mebel di Solo. Masa kecil Gibran dihabiskan di Solo, sedangkan sejak SMP dirinyaa mulai tinggal di Singapura dan menempuh sekolah setingkat SMA di Orchid Park Secondary School, Singapura pada tahun 2002. Pada tahun 2007, Gibran berhasil lulus dari Management Development Institute of Singapore (MDIS) dan melanjutkan studinya ke University of Technology Insearch, Sydney.
Pada saat masih kuliah di Singapura, Gibran sudah tertarik bisnis katering walaupun orangtuanya menyarankannya untuk melanjutkan usaha keluarga yang turun-temurun masuk di sektor mebel. Walaupun tidak mempunyai latar belakang pengalaman dan pendidikan di bidang tata boga, Gibran memandang katering sangat mempunyai potensi besar karena belum menjadi industri, hanya berupa usaha rumah tangga.
Tertarik Bisnis Katering
Setelah Gibran lulus kuliah, Jokowi menginginkan putra sulungnya untuk melanjutkan bisnis keluarga yang sudah lama dirintis yakni bisnis mebel. Namun, permintaan Jokowi tersebut mendapat penolakan dari putranya karena lebih menginginkan untuk terjun di bidang kuliner. Menurut Gibran, dirinya lebih tertarik untuk mengembangkan bisnis katering dan wedding organizer daripada melanjutkan usaha keluarga di bidang mebel.
Ide Gibran untuk mengembangkan bisnis katering ternyata tidak pernah ditanggapi ayahnya. Jokowi terus saja mendesak Gibran untuk meneruskan usaha keluarga di bidang mebel. Gibran bersikeras tidak memiliki ketertarikan di bidang mebel dan teguh pada pendiriannya untuk tetap mengembangkan bisnis katering. Keyakinan Gibran untuk bisnis katering tidak asal-asalan karena dia melihat besarnya potensi mendirikan bisnis katering di kota Solo.
Mengatur Kecepatan Penyajian
Menurut Gibran, kunci bisnis katering di Solo dengan budaya piring terbang adalah kecepatan. Oleh karena itu, dirinya pun menyiapkan jumlah personel yang memadai untuk melayani para tamu. Pasalnya, di Solo banyak kejadian desert (makanan penutup) belum keluar, tamu sudah pulang. Sebab, orang Solo itu yang penting ada nasi, ada es, langsung pulang. Jadi, intinya harus lebih cepat untuk mengeluarkan makanannya.
www.majalahkuliner.info
www.majalahkuliner.info
Untuk menyiasati keterlambatan penyajian makanan, Gibran pun harus bekerja sama dengan panitia. Sebab, biasanya orang Indonesia selalu suka molor sehingga mengacaukan semuanya. Oleh karena itu, harus ada koordinasi dan mendesak panitia untuk segara keluarkan makanan. Jika hal tersebut tidak dilakukan maka tamu biasanya langsung pulang dan akibatnya katering yang kena getahnya.
Meraih Kesuksesan
Pada tahun 2010, setelah lulus kuliah, Gibran mendirikan usaha katering dengan menggunakan gudang mebel milik ayahnya yang dijadikan kantor dan dapur katering. Nama usaha kateringnya adalah Chilli Pari yang bermakna keberanian dan kemakmuran. Usahanya berdiri setelah hanya satu dari tujuh proposal pinjaman ke bank setuju untuk memberikan pinjaman sebesar satu miliar rupiah. Awalnya, Chilli Pari hanya mengurus order kecil-kecilan untuk puluhan orang. Namun, sejak Januari (2011) Chilli Pari mulai bisa melayani ribuan orang termasuk menyediakan katering untuk pernikahan di Graha Saba.
Walaupun awalnya sulit, dengan perlahan dan menggunakan teknik marketing yang baik, usaha katering Gibran berhasil meraih kesuksesan dan kepercayaan. Sekarang bisnis katering yang dikelola Gibran sudah melayani katering berbagai event baik nasional maupun internasional. Bisnis utama Chilli Pari adalah katering dan wedding organizer professional yang menyediakan aneka kebutuhan untuk pernikahan seperti gedung, rias pengantin, dekorasi dan lainnya. Sementara itu, menu yang disediakan adalah masakan Jawa, Jepang, Barat dan lainnya. Bahkan, Jokowi pun akhirnya luluh dan mendukung penuh usaha putra sulungnya tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar